LENTERA JIWA



Meskipun saat ini seutuhnya kau tak kunjung dapat ku petik.
Namun sedari dulu, aku telah mengamatimu dari kejauhan di dalam bilik.
Tak ku sadari, semakin bertambahnya usia, perangai dan hatimu semakin cantik.
Serupa bunga yang telah tumbuh dewasa dari hasil pembuahan putik.

Masih terniang kata-kata cibiranmu di bangku sekolah dasar kala itu.
Meski malu, namun ku jadikan sebuah motivasi untuk maju.
Kamu tak perlu merasa bersalah, sendu apalagi pilu.
Justru aku ingin sekali berterima kasih kepadamu

Tanpa kata-kata cibiranmu yang sempat membuat mental ku rapuh..
Mungkin aku ibarat pelari maraton yang tak mengeluarkan peluh.
Telah ku coba berinteraksi dengan-Nya dari shubuh ke shubuh.
Semoga kita disatukan dan dinaungi satu atap untuk berteduh.



Wasaalam



Shagy Mutoherein





Comments

Popular posts from this blog

JIWA KU PUN RAPUH

INTUISI

PENA DAN TINTA YANG BERBICARA